Social Icons

Sabtu, 23 April 2016

BENTUK DAN TEHNIK EVALUASI HASIL BELAJAR



BAB I


PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan jaman, pendidikan dituntut untuk dapat mencetak insan yang bermartabat dan berkualitas agar dapat meningaktkan taraf hidup bangsa. Berbagai perubahan telah dilakukan dalam dunia pendidikan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan tuntutan zaman. Untuk mengetahui apakah pendidikan yang telah dilaksana sudah dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, maka perlu diadakanya suatu evaluasi dalam pendidikan.
Teknik evaluasi adalah metode yang digunakan agar suatu tujuan evaluasi, yaitu menggali informasi tentang peserta didik dapat tercapai. Untuk melakukan evaluasi maka evaluator harus menguasai teknik evaluasi. Dengan penilaian guru akan mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan sosial, sikap dan kepribadian siswa atau peserta didik. Untuk keperluan evaluasi diperlukan teknik evaluasi yang bermacam-macam, seperti kuesioner, tes, skala, format observasi, dan lain-lain. Dari sekian banyak teknik evaluasi, secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni teknik tes dan nontes. Khusus untuk evaluasi hasil pembelajaran teknik evaluasi yang paling banyak digunakan adalah tes. Untuk melakukan evaluasi maka evaluator harus menguasai teknik evaluasi. Teknik evaluasi adalah metode yang digunakan agar suatu tujuan evaluasi, yaitu menggali informasi tentang peserta didik dapat tercapai. Ada dua macam teknik evaluasi yang dapat digunakan dalam melaksanakan evaluasi, yaitu teknik non tes dan teknik tes.
Dari latar belakang di atas timbul permasalahan yang perlu dibahas dalam makalah ini, sebagaimana berikut :
1.      Apa saja bentuk evaluasi hasil belajar ?
2.      Apa saja tehnik evaluasi hasil belajar ?
1.       Untuk mengetahui apa saja bentuk evaluasi hasil belajar.
2.       Untuk mengetahui apa saja tehnik evaluasi hasil belajar.




Secara garis besar ada dua macam bentuk penilaian, yaitu bentuk tes subjektif dan bentuk tes objektif. Berikut penjelasannya:



1
2
3





Istilah “tehnik” dapat diartikan sebagai “alat”. Jadi dalam istilah tehnik evaluasi hasil belajar terkandung arti alat-alat (yang dipergunakan dalam rangka melakukan) evaluasi hasil belajar.[11]  Secara garis besar ada dua kelompok tehnik evaluasi yang dapat digunakan oleh seorang guru dalam usahanya mencari informasi yang diperlukan. Kedua kelompok tersebut yaitu tes dan non tes. Pertama, tehnik evaluasi menggunakan cara tes, yang didalamnya berupa satu set atau lebih item pertanyaan atau pernyataan yang relevan dengan tujuan tes yang digunakan oleh seorang guru. Kedua, tehnik evaluasi yang juga banyak digunakan didalam kelas adalah tehnik evaluasi melalui nontes. Tes ini tidak menggunakan item pertanyaan atau pernyataan seperti disebutkan diatas, tetapi tes ini mengguanakan metode lain untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan.[12]
Tes awal sering dikenal dengan istilah pre-test. Tes jenis ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetaui sejauh manakah materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh para peserta didik. Jadi tes awal adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada peserta didik. Karena itu maka butir-butir soalnya dibuat yang mudah-mudah.
Tes akhir sering dikenal dengan istilah post-test. Tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran yang tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh para peserta didik.
Tes diagnostik adalah tes yang dilaksanakan untuk menetukan secara tepat jenis kesukaran yang yang dihadapi oleh para peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu. Dengan diketahuinya jenis-jenis kesukaran yang dihadapi oleh peserta didik itu maka lebih lanjut akan dapat dicarikan upaya berupa pengobatan (theraphy) yang tepat. Tes diagnostik juga bertujuan ingin menemukan jawab atas pertanyaan “Apakah peserta didik sudah dapat menguasai pengetahuan yang merupakan dasar atau landasan untuk dapat menerima pengetahuan selanjutnya?”


3)      Observasi eksperimental, observasi ini terjadi jika pengamat tidak berpartisipasi dalam kelompok. Dalam hal ini ia dapat mengendalikan unsure-unsur penting dalam situasi sedemikian rupa sehingga situasi dapat diatur sesuai dengan tujuan evaluasi.[20]












Bentuk evaluasi secara umum ada 2, yaitu subjektif dan objekti. Subjektif terbagi lagi menjadi 2 yaitu uraian bebas dan terbatas. Sedangkan objektif terbagi menjadi 4, yaitu pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, dan tes melengkapi jawaban.
Sedangkan teknik evaluasi secara umum ada 2, yaitu teknik tes dan teknik non tes.
Teknik tes dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :
a.         berdasarkan fungsinya teknik tes dibagi menjadi 6, yaitu teknik seleksi, teknik awal, teknik akhir, teknik diagnostik, teknik formatif, dan teknik sumatif
b.         berdasarkan aspek psikisnya dibagi menjadi 4, yaitu : teknik intelegensi, kemampuan, kepribadian, dan prestasi hasil belajar
c.         Berdasarkan jumlah peserta didiknya dibagi menjadi 2 yaitu : teknik individual dan teknik kelompok
d.        Berdasarkan pertanyaannya dibagi menjadi 2 juga yaitu : teknik tertulis dan teknik lisan
      Sedangkan untuk teknik non tes dibagi menjadi 4, yaitu : pengamatan, wawancara, angket dan pemeriksaan dokumen.









Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007
Daryanto, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2014
Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2011
Sukardi, Evaluasi Pendidikan, Yogyakarta: Bumi Aksara, 2008
Thoha, Chabib, Tehnik Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001





 



[1]M.Ngalim Purwanto, prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009 ) hlm, 35
[2]Sumadi Suryabrata, psikologi pendidikan, ( Jakarta : Rajawali Pers, 2010 ), hlm. 306
[3]Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, ( Bandung : PT Remaja Roesdakarya Offset, 2009 ), hlm. 125
[4]Chabib Thoha, Tehnik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001), hlm.57
[5]Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hlm. 100
[6]Chabib Thoha, OpCit, hlm. 57
[7] Anas Sudijono, OpCit,hlm. 100
[8]Zainal Arifin, LocCit, hlm. 135
[9]Bermawi Munthe, Desain Pembelajaran, ( Yogyakarta : Pustaka Insan Madani , 2009 ) hlm. 123
[10]Anas Sudijono, OpCit., Hlm. 120
[11] Anas Sudijono, OpCit, hlm.62
[12] Sukardi, Evaluasi Pendidikan, (Yogyakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm.88
[13] Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) hlm.52
[14] Anas Sudijono, OpCit, hlm.66
[15] Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2014),hlm.35
[16] Anas Sudijono, OpCit, hlm.67
[17] Anas Sudijono, OpCit, hlm.67-72
[18] Chabib Thoha, LocCit, hlm.48
[19] Anas Sudijono, OpCit, hlm.73-76
[20] Daryanto, LocCit, hlm.33-34
[21] Sukardi, LocCit, hlm.89
[22] Anas Sudijono, OpCit, hlm.84-90

0 comments:

Posting Komentar

 
 
Blogger Templates