BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ibadah merupakan suatu kewajiban
bagi umat manusia terhadap tuhannya dan dengan ibadah manusia akan mendapatkan
ketenangan dan kebahagiaan di Dunia dan di Akhirat nanti. Bentuk dan jenis
Ibadah sangat bermacam-macam, seperti Shalat, puasa, naik haji, membaca Al
Qur’an, jihad dan lainnya.
Shalat merupakan salah satu
kewajiban bagi kaum muslimin yang sudah baligh berakal, dan harus
dikerjakan bagi seorang mukmin dalam keadaan bagaimanapun.
B. Rumusan
Masalah
Dari latar belakang di atas timbul
permasalahan yang perlu dibahas dalam makalah ini, sebagaimana berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan shalat?
2. Kapan-kapan saja waktu shalat fardhu?
3. Ada berapa macam shalat sunnah
beserta waktu-waktunya?
4. Kapan saja waktu-waktu yang
dilarang untuk mengerjakan shalat?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan shalat.
2. Untuk mengetahui kapan saja
waktu shalat fardhu.
3. Untuk
mengetahui macam-macam shalat sunnah beserta waktu-waktunya.
4. Untuk
mengetahui kapan saja waktu yang dilarang untuk mengerjakan shalat.
BAB
II
PEMBAHASAN
WAKTU-WAKTU SHALAT
A. Pengertian
Shalat
Shalat menurut
arti bahasa adalah do’a. Sedangkan shalat menurut pengertian syara’ adalah
ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan
takbir dan diakhiri dengan salam dengan syarat-syarat tertentu. [1]
Menurut sumber
buku lain mengatakan bahwa arti shalat menurut syara’ yaitu menyembah Allah
Ta’ala dengan beberapa perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul
ihram dan diakhiri dengan salam, dan wajib melakukannya pada waktu-waktu yang
telah ditentukan.[2]
B. Waktu Shalat
Fardhu
Shalat yang
diwajibkan dalam sehari semalam adalah lima kali. Untuk mengerjakannya terlebih
dahulu kita harus mengetahui waktu-waktunya, karena dengan mengetahui
waktu-waktu shalat, kita akan melaksanakannya sesuai aturan yang berlaku dan
mempengaruhi kesahan shalat kita.[3]
Allah
berfirman dalam surah Annisa’ ayat 103:
إِنَّ
ٱلصَّلَوٰةَ كَانَتۡ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ كِتَٰبٗا مَّوۡقُوتٗا
Artinya: Sesungguhnya shalat itu adalah
fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman
Shalat yang
fardhu atau wajib dilaksanakan oleh tiap-tiap mukallaf (orang yang telah baligh
lagi berakal) ialah lima kali dalam sehari semalam. Sebagaimana sabda
Rasulullah saw. yang artinya: “Telah difardukan Allah atas umatku pada malam
Isra’ lima puluh shalat. Maka senantiasa saya kembali kehadirat Ilahi, dan saya
minta keringanan sehingga dijadikan-Nya menjadi lima kali dalam sehari
semalam”.(Muttafaqun ‘alaih)[4]
Waktu
merupakan penyebab zhahir diwajibkannya shalat, sementara penyebab hakikinya
adalah perintah atau ketetapan dari Allah. Penetapan kewajiban disandarkan
kepada Allah, sedangkan kewajiban disandarkan pada perbuatan hamba, yaitu
shalat.[5]
Berikut ini
adalah penjelasan tentang waktu-waktu shalat wajib, yaitu :
1. Shalat Dzuhur
Menurut Imam
Nawawi, shalat ini dinamakan dzuhur karena tampak jelas (dilakukan) pada
pertengahan siang hari. Adapun permulaan waktunya yaitu mulai dari condongnya/tergelincirnya
matahari dari tengah langit, bukan dengan melihat matahari, tetapi dengan
melihat benda yang dapat kita lihat secara nyata. Condongnya matahari tersebut
dapat diketahui dengan perpindahan bayangan ke arah timur sesudah bayangan yang
terpendek habis, yakni saat naiknya matahari. Adapun berakhirnya waktu dzuhur
adalah ketika bayangan benda sudah sama panjangnya dengan benda tersebut.[6]
Adapun dalil tentang waktu dzuhur ini adalah
hadits Nabi saw.
dari sahabat ‘Abdullah bin ‘Amr ra:
وَقْتُ
الظُّهْرِ إِذَا زَالَتِ الشَّمْسُ مَا لَمْ يَحْضُرِ الْعَصْرُ
Artinya: “Waktu sholat dzuhur ialah apabila
tergelincir matahari ke sebelah barat, selama belum datang waktu ashar.”(H.R.Muslim).
Empat imam
mazhab sepakat bahwa awal waktu dzuhur adalah ketika matahari sudah
condong/tergelincir ke sebelah barat dan tidak boleh shalat sebelum matahari
tergelincir. Kemudian pendapat imam Maliki menyatakan bahwa akhir waktu dzuhur
adalah jika bayangan setiap benda sama dengan tinggi benda tersebut. Demikian
juga menurut imam Syafi’i.
Akhir waktu
dzuhur adalah permulaan waktu ashar. Oleh karena itu orang yang tidak shalat
dzuhur hingga bayangan benda sama dengan
tinggi bendanya, ia harus mengulangi
shalat dzuhur. Imam Syafi’i mengatakan bahwa barangsiapa mengerjakan
shalat dzuhur dan menyelesaikan shalatnya ketika bayangan suatu benda sama
dengan tinggi benda itu, maka ia dipandang telah shalat pada waktunya. Sesudah
itu masuk waktu ashar.[7]
2. Shalat Ashar
Dinamakan
Ashar karena shalat tersebut mendekati waktu menjelang terbenamnya matahari.
Permulaan waktu shalat Ashar adalah ketika bayangan benda lebih panjang dari
bendanya. Dan akhir waktunya adalah ketika terbenamnya matahari.[8]
Dalil tentang
waktu shalat ashar adalah:
وَقْتُ الْعَصْرِمَا لَمْ تَغْرُبِ الشَّمْسُ
Artinya: “Waktu shalat ashar adalah sebelum
terbenam matahari”. (H.R.Muslim)
Shalat ashar memiliki empat pembagian waktu,
yaitu:
a. Waktu fadhilah (utama), yaitu waktu dimana
bayangan menyamai seseorang.
b. Waktu jawaz, yaitu ketika bayangan suatu
benda dua kali lipat dari bendanya sampai ada warna kekuning-kuningan di ufuk
langit.
c. Waktu makruh, yaitu ketika di ufuk sudah
terdapat warna kekuning-kuningan mendekati terbenamnya matahari.
d. Waktu haram, yaitu ketika matahari hampir
terbenam seehingga tidak cukup untuk shalat ashar.
3. Shalat Maghrib
Dinamakan
maghrib karena shalat tersebut dikerjakan setelah waktu terbenamnya matahari.
Waktu shalat maghrib ada satu, yaitu terbenamnya matahari. Habisnya waktu
maghrib adalah sampai terbenamnya mega yang merah dan warna langit menjadi
gelap.
Dalil tentang
waktu shalat maghrib adalah:
وَقْتُ صَلاَةِ
الْمَغْرِبِ مَا لَمْ يَغِبِ الشَّفَقُ
Artinya:
“Waktu sholat maghrib adalah selama belum hilang syafaq (sinar merah ketika
matahari tenggelam)”. (H.R.Muslim)
4. Shalat Isya’
Para ulama sepakat bahwa awal waktu sholat
isya adalah jika telah hilang sinar merah di langit. Sementara akhir waktunya
adalah sepertiga malam yang pertama. Sebagaimana dinyatakan dalam hadits ketika
Jibril mengimami sholat Nabi Muhammad:
ثُمَّ جَاءَهُ
لِلْعِشَاءِ حِينَ ذَهَبَ ثُلُثُ اللَّيْلِ الْأَوَّلُ
Artinya: “Kemudian Jibril mendatangi Nabi untuk melaksanakan sholat isya’ ketika
sepertiga malam yang pertama.”
Dan
ada juga yang mengatakan akhir waktunya adalah pertengahan malam berdasarkan
penuturan Anas: “Nabi Muhammad mengakhirkan shalat isya’ hingga pertengahan
malam, kemudian beliau shalat, lalu bersabda, “orang-orang telah shalat dan
tidur, sementara kalian tengah menjalani shalat yang kalian tunggu-tunggu.” Dan
berdasarkan riwayat Abu Hurairah bahwasahnya Nabi bersabda, “Andai tidak
memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan kepada mereka agar mengakhirkan
isya’ hingga sepertiga malam atau pertengahannya.” (H.R.Ahmad)[9]
5. Shalat Subuh/Fajar
Fajar secara bahasa
berarti cahaya putih. Shalat fajar disebut juga sebagai sholat shubuh. Fajar
ada dua jenis yaitu fajar pertama (fajar kadzib) yang merupakan pancaran sinar
putih yang mencuat ke atas kemudian hilang dan setelah itu langit kembali
gelap. Dan fajar kedua adalah fajar shodiq yang merupakan cahaya putih yang
memanjang di arah ufuk, cahaya ini akan terus menerus menjadi lebih terang
hingga terbit matahari.
Awal waktu
shalat subuh ini adalah ketika terbitnya fajar kedua dan berakhir sampai
terbitnya matahari. Sebagaimana sabda Rasulullah yang artinya: “Barangsiapa
yang menemukan satu rakaat shalat subuh sebelum matahari terbit maka ia telah
menemukan shalat subuh (shalatnya sah, bukan qodha)”. (H.R.Muslim)[10]
Dan empat imam
mazhab sepakat bahwa awal waktu shubuh adalah terbitnya fajar kedua, yaitu
fajar shadiq yang cahayanya tersebar di ufuk dan tidak ada gelap sesudahnya.
Sedangkan akhir waktunya yang dipilih adalah ketika hari sudah terang.[11]
C. Macam-macam
dan Waktu-waktu shalat sunnah
Pengertian
shalat sunah adalah shalat yang di anjurkan untuk dilaksanakan, apabila
dilaksanakan mendapat pahala dan apabila tidak dilaksanakan tidak apa-apa. Macam-macam shalat sunnah dan waktu
melaksanakannya adalah sebagai berikut:
1. Shalat sunah rowatib
Shalat rawatib adalah sholat yang
mengiringi shalat fardu. Shalat rawatib itu dibagi menjadi 2 shalat rawatib
muakad (sering dilaksanakan oleh nabi Muhammad saw) dan shalat rawatib ghairu
muakkad (Terkadang dilaksanakan oleh nabi).
Waktu-waktu shalat sunah rawatib
muakkad adalah:
a. 2 rokaat sebelum subuh
b. 2 atau 4 rokaat sebelum dzuhur
c. 2 atau 4 rakaat setelah dzuhur
d. 2 rakaat setelah maghrib
e. 2 rakaat setelah isya’
Waktu shalat sunah rawatib ghairu
muakkad adalah:
a. 2 atau 4 rakaad sebelum ashar
b. 2 rakaat sebelum maghrib
c. 2 rakaat sebelum isya’
2. Shalat tarawih
Shalat tarawih adalah shalat malam
yang di lakukan pada bulan ramadhan. Sedangkan melaksanakan shalat tarawih adalah
dibulan ramadhan dan waktunya setelah melakukan shalat isya' sampai waktu
fajar. Jadi jika anda ingin melakukan shalat tarawih di bulan ramadhan, maka
hendaknya melakukan shalat isya' terlebih dahulu.
3. Shalat Witir
Shalat sunah witir adalah shalat
yang dilakukan sebagai penutup shalat malam. Untuk waktu pelaksanaannya adalah
setelah selesai melakukan sholat malam. Jadi jika selesai malakukan shalat
tarawih dan tidak berniat untuk melakukan shalat malam lagi, maka disunahkan
shalat witir. Tetapi jika ingin melakukan shalat malam lainnya seperti shalat
tahajud, maka shalat witir dilakukan disaat shalat tahajud saja.
4. Shalad 'Ied
Shalat 'ied adalah shalat di 2
hari raya (idul fitri dan idul adha). Sedangkan waktu pelaksanaannya adalah
setelah terbitnya matahari hingga tergelincirnya matahari (mulai waktu dzuhur).
5. Shalat Hajat
Shalat hajat adalah shalat ingin
meminta sesuatu. Sedangkan waktu pelaksanaan shalat sunah hajat ini boleh siang
atau malam, pagi atau petang. Tetapi lebih baik jika dikerjakan malam hari
(waktu tengah malam) karena lebih sunyi dan terhindar dari hingar bingar
kehidupan dunia.
6. Shalat Tahajjud
Shalat tahajjud adalah
sebaik-baiknya shalat sunnah. Sedangkan waktu mengerjakan shalat sunnah
tahajjud dikerjaan malam setelah waktu isya’ sampai sebelum masuk subuh.
Waktu malam dapat dibagi menjadi 3
bagian, yaitu:
a. Sepertiga Malam Pertama, pukul
19.00-22.00
b. Sepertiga Malam Kedua, pukul
22.00-01.00
c. Sepertiga Malam Ketiga, pukul
01.00 sampai masuk waktu subuh merupakan waktu utama yang disarankan
7. Shalat Istikharah
Shalat Istikharah adalah shalat
sunnah yang dikerjakan untuk memohon petunjuk Allah jika kita dihadapkan di
antara beberapa pilihan dan merasa ragu-ragu untuk memilih atau memutuskannya.
Misalkan, memilih jodoh, sekolah, perusahaan tempat bekerja mana yang lebih
baik dan lainnya. Waktu mengerjakan shalat sunnah istikharah boleh kapan saja,
lebih utama dilakukan pada 2/3 malam. Karena pada waktu dua pertiga malam itu
akan lebih sunyi dan khusyu'.
8. Shalat Dhuha
Waktu shalat dhuha dimulai dari
matahari yang mulai terangkat naik kira-kira sepenggalah dan berakhir hingga
sedikit menjelang masuknya waktu dzuhur meskipun disunnahkan agar dilakukan
ketika matahari agak tinggi dan panas agak terik.
9. Shalat Taubat
Shalat Taubat adalah shalat untuk
memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa. Dan tidak meneruskan atau mengulangi
perbuatan dosa. Waktu mengerjakan shalat sunnah taubat adalah bebas-kapan saja,
kecuali pada waktu yang diharamkan untuk melakukan shalat.
10. Shalat Istisqa
Shalat istisqa adalah shalat
meminta hujan. Sedangkan pelaksanaannya adalah ketika kemarau panjang dan
membutuhkan hujan. Boleh dilakukan diwaktu siang atau malam, pagi atau petang.
11. Shalat Tahiyatul Masjid
Shalat tahiyatul masjid adalah
shalat menghormati masjid. Shalat ini dilakukan ketika baru memasuki masjid.
12. Sholat Sunah Wudhu’
Shalah sunah whudhu’ atau shalat
syukrul whudhu’ adalah shalat yang dilakukan setelah berwudhu’.
13. Shalat Jenazah
Shalat jenazah hukumnya fardu
kifayah. Jadi apabila sudah ada yang menshalati, maka orang yang ingin
menshalatinya lagi hukumnya sunah.
14. Shalat Sunah Mutlak
Shalat sunah mutlak adalah shalat
yang diniati shalat sunah. sedangkan waktu pelaksanaannya adalah sewaktu-waktu
kecuali waktu yang diharamkan melakukan shalat.
15. Shalat Tasbih
Shalat tasbih adalah shalat
penghapus dosa. Dosa yang awal dan yang akhir, dosa yang lama dan yang baru,
dosa yang tidak disengaja dan yang disengaja, dosa yang kecil dan yang besar,
dosa yang rahasia dan terang-terangan, sepuluh macam (dosa). Waktu pelaksanaannya
adalah siang atau malam hari.
16. Shalat Gerhana Matahari dan
Gerhana Bulan
Shalat gerhana adalah sholat yang
dilakukan ketika melihat gerhana. Baik gerhana matahari atau gerhana bulan.[12]
D. Waktu-waktu
yang dilarang untuk shalat
Ada lima waktu
yang dilarang untuk mengerjakan shalat, kecuali bila ada sebab-sebab tertentu.
Adapun waktu-waktu itu ialah:
1. Usai shalat subuh, hingga terbit matahari.
2. Ketika matahari terbit hingga setinggi tombak.
3. Ketika matahari berada di tengah-tengah
langit persis hingga condong sedikit ke barat.
4. Seusai shalat ashar hingga matahari terbenam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Shalat merupakan salah satu
kewajiban bagi kaum muslimin yang sudah baligh berakal, dan harus
dikerjakan bagi seorang mukmin dalam keadaan bagaimanapun.
Shalat yang diwajibkan dalam sehari semalam
adalah lima kali. Untuk mengerjakannya terlebih dahulu kita harus mengetahui
waktu-waktunya, karena dengan mengetahui waktu-waktu shalat, kita akan
melaksanakannya sesuai aturan yang berlaku dan mempengaruhi kesahan shalat
kita.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zainal, Kunci Ibadah, Semarang:
Karya Toha Putra, 2001
Al-Hazza, Ahmad Filyan, Tuntunan Shalat
Lengkap, Bandung: Uba Press, TT
Alkaf, Abdullah Zaki, Fiqih Empat Mazhab,
Bandung: Hasyimi, 2015
Azzam, Abdul Aziz Muhammad, Fiqih Ibadah,
Jakarta: Amzah, 2015
Ibry, A.Hufaf, Terjemah Fathul Qorib
Al-Mujib, Surabaya: Al-Miftah, TT
Rasjid, Sulaiman, Fiqih Islam, Bandung:
Sinar Baru Algesindo, 2016
Sadili, Ahmad Nawawi, Panduan Praktis dan Lengkap Shalat Fardhu dan Sunnah, Jakarta:
Amzah, 2014
Did you know there's a 12 word sentence you can communicate to your crush... that will trigger intense emotions of love and impulsive appeal to you buried inside his heart?
BalasHapusThat's because deep inside these 12 words is a "secret signal" that triggers a man's impulse to love, cherish and care for you with his entire heart...
12 Words Who Fuel A Man's Love Instinct
This impulse is so built-in to a man's mind that it will drive him to try harder than before to to be the best lover he can be.
Matter-of-fact, triggering this influential impulse is so binding to achieving the best possible relationship with your man that once you send your man a "Secret Signal"...
...You'll immediately find him expose his soul and heart for you in such a way he never experienced before and he will identify you as the only woman in the universe who has ever truly fascinated him.