Social Icons

Rabu, 07 Oktober 2015

MAKKIYAH DAN MADANIYAH

AL – MAKKIY DAN AL – MADANIY

A.    Penggertian Al - Makkiy dan Al – Madaniy
Makkiyah ialah segala ayat yang diturunkan di makkah, ( Depag RI. 1981. 142 )  ayat yang turun sebelum nabi hijrah,  meskipun turunya di Madinah.
Kata al – makki berasal dari kata “mekkah” (Prof.Dr.H.Mahmud Yunus. 2007 .426 )  kata tersebut  telah dimasuki “ya” sehingga menjadi  al – makkiyah . Secara harfiah ,  al – makkiyah berarti  “yang  berasal dari  Mekah”. Maka ayat yang turun di mekkah di sebut al – makkiyah.
Madaniyyah ialah segala ayat yang di turunkan di madinah, (Depag RI. 1981. 142 ) atau yang turun setelah nabi hijrah, meskipun turunya di mekkah  ( Al – Zarqani. 1988. 1994 ).
Kata al – madani berasal dari kata “madinah” (Prof.Dr.H.Mahmud Yunus. 2007 .414 )   kata tersebut  telah dimasuki “ya” sehingga menjadi     al – madaniyah . Secara harfiah , al – madaniyah  berarti  “yang berasal dari Madinah ”.  Maka  ayat  yang turun di madinah di sebut al – madaniyah.
Secara istilah ,al – makki wa al – madani  berarti “Suatu ilmu yang membahas tentang  tempat  dan  periode  turunnya surah atau ayat Al – Qur’an,  baik   di Mekkah maupun di Madinah ” (Dr.Kadar M.Yusuf,M.Ag. 2012 .28).
Berdasarkan defenisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ayat – ayat Al – Qur’an itu di kategorikan menjadi dua yakni makkiyah dan madaniyyah.
Makkiyah ialah ayat atau surah yang di turunkan sebelum nabi hijrah sedangkan madaniyyah ialah ayat atau surah yang di turunkan sesudah nabi hijrah. Itulah penggertian makkiyah dan madaniyyah.
Secara lebih jelas lagi makkiyah dan madaniyyah dapat di ketahui melalui sejarah buku – buku yang berkaitan dengan makkiyah dan madaniyyah, akan tetapi pada zaman sekarang ini para ulama, mufassir, tokoh mayarakat lebih banyak menggunakan dunia maya untuk menggakses berita, mencari informasi dan masih banyak lagi yang bisa diambil dari segi positifnya.


B.     Klasifikasi Ayat – ayat Makkiyah dan Madaniyyah
Para ulama mempunyai perhatian besar untuk menggetahui ayat – ayat makkiyah dan ayat – ayat madaniyyah.Secara faktual para ulama berusaha melakukan penelitian terhadap ayat demi ayat, surat demi surat dalam al – Qur’an untuk di susun sesuai dengan nuzulnya, dengan memperhatikan waktu , tempat dan pola kalimat.
Ilmu al – makkiyyah dan al – madaniyyah termasuk dalam kategori ilmu riwayah. Justru itu, ia tidak akan dapat dikuasai dan diketahui kecuali melalui riwayat dari sahabat. Karena hanya merekalah yang menyaksikan turunya ayat – ayat Al – Qur’an kepada nabi, dalam suasana, tempat, dan masa tertentu. Atau boleh juga melalui riwayat tabi’in yang mereka terima dari sahabat.
Para ulama mempunyai dua metode untuk menggetahui Ayat – ayat makkiyah                                    dan madaniyyah . Metode tersebut adalah al – sima’i dan qiyasi (analogi). (Manna’ al-Qaththan.1998.56).
1.      Metode a l – Sima’
Ada  juga  yang  menyebut  metode  ini  dengan  istilah  a – sima’i naqli          ( Mendenggarkan Seperti apa adanya ) . Metode ini merupakan upaya untuk  menggetahui makka  dan  madani  berdasarkan  riwayat  sahih dari sahabat yang
hidup pada saat itu dan   menyaksikan   turunnya   wahyu  atau  dari  para  tabi’in   yang  menerima  dan mendenggar dari para sahabat bagaimana,  di mana dan peristiwa  apa yang berkaitan dengan  turunnya  wahyu  tersebut. Intinya  metode  ini  mentitik  beratkan  kepada penjelasan pra sahabat secara langsung.
2.      Metode al – qiyasi  atau al – ijtihadi
Metode  ini  sering  juga di sebut metode al – ijtihadi  , metode  ini di gunakan untuk  menggetahui  apakah  suatu  ayat atau surah tergolong ke dalam makkiah atau madaniyyah berdasarkan pada metode ijtihadi atau qiyas . ( Halimatussa’diyah.M.ag. 2007. 134 ) yang  di  maksud qiyas di sini adalah apabila dalam suatu surah terdapat sifat madani atau  peristiwa  madani  maka ayat ini disebut madani begitu juga sebalik nya,  inilah yang  disebut  dengan  metode qiyas ijtihadi (Manna’ al – Qaththan.1998.57). Intinya metode ini menitik beratkan dengan cara membndingkan tanda – tanda al – makki dan al – madani.

C.     Ciri – ciri Khas Ayat – ayat Makkiyah dan Madaniyyah
Untuk  menggetahui  ciri – ciri  khas  surah  makkiyah dan madaniyah berikut kami tampilkan.
NO
MAKKIYAH
MADANIYYAH

1
Setiap surat yang di dalamnya terdapat ayat sajadah.
Umumnya berbicara tentang hukum syara’,kriminal ,jihad,damai,peperanggan dll.
2
Setiap surat yang menggandung lafal “kalla”.
Berbicara tentang orang munafik ,menjelaskan akhlak dan perilakunya.
3
Setiap surat yang menggandung kata “Yaa ayyuhann nass”.
Setiap surat yang menggandung kata “yaa ayyuhallazi”.


4
Setiap surat yang menggandung ayat muqaththa’ah.
Seruan terhadap ahli kitab agar mereka mau meninggalkan sikap berlebih-lebihan dalam mempertahankan agamanya. 

5
Ayat dan surahnya pendek-pendek
Ayat dan surahnya panjang-panjang

                                   
Suatu surah yang tergolong makkiyah tidaklah berarti semua ayat yang  terkandung di dalamnya makkiyah ,  kadang – kadang  dalam  surah  makkiyah terdapat beberapa ayat madaniyyah,  begitu pun sebaliknya.  Hal semacam ini seperti dalam surah Al – An’am ( 6 ),  surah ini termasuk al – makkiyah , tetapi di dalamnya                                                                                                            terdapat juga beberapa ayat al – madaniyyah , yaitu ayat 20, 23, 91, 93, 114, 141, 151, 152 dan 153. ( Dr. Kadar M. Yusuf,M.Ag. 2012. 36 )



DAFTAR SURAH – SURAH DALAM AL – QUR’AN MENURUT PERIODE DAN KRONOLOGIS TURUNNYA
NO
MAKKIYAH
MADANIYYAH

1
Al – ‘Alaq
Al – Baqarah
2
Al – Qalam
Al – Anfal
3
Al – Muzzammil
Ali – Imron
4
Al - Muddatstsir
Al – Ahzab
5
Al – Fatihah
Al – Mumtahanah
6
Al – Lahab
An – Nisa’
7
At – Takwir
Az – Zalzalah
8
Al – A’la
Al – Hadid
9
Al – Lail
Muhammad
10
Al – Fajr
Ar – Ra’d
11
Adh – Dhuha
Ar – Rahman
12
Alam Nasyrah
Al – insan
13
Al – ‘Ashr
Ath – Thalaq
14
Al – Adiyat
Al – Bayyinah
15
Al – Kautsar
Al – Hasyar
16
At – Takasur
An – Nur
17
Al – Maun
Al – Hajj
18
Al – Kafirun
Al – Munafiqun
19
Al – Fil
Al – Mujadillah
20
Al – Falaq
Al – Hujurat

Dari  total  114  surah  dalam  Al – Qur’an  terdapat  86 surat makkiyh dan 28 surah madaniiyyah. ( Al – Qur’anul Karim )
D.    Kegunan Mempelajari Makkiyah dan Madaniyyah
Makkiyah dan madaniyyah merupakan salah satu bagian terpenting dari pembahasan Ulumul Qur’an . menggetahui makkiyah dan madaniyyah akan memberikan manfaat kepada seseorang dalam memahami al – Qur’an.

 Adapun faedah atau kegunaan mempelajari nya ialah :
1)      Sebagai alat bantu bagi kita dalam menafsirkan  al – Qur’an,  karena  dengan menggetahui  tempat dimana ayat tersebut di turunkan dapat menafsirkan dengan tepat dan benar ,  jika ada pelajaran yang dapat di ambil darinya itu merupakan bentuk
lafaz umum bukan dengan menentukan sebab. Orang yang menafsirkanya itu sanggup memberikan  penjelasan  ketika  terjadi  pertentangan  makna  pada  dua ayat,  supaya berbeda antara nasikh dan mansukh.  Jika yang belakangan itu nasikh supaya di tempatkan di depan. ( Mana’ul Quthan. 1998. 62 )
2)      Meresapi  gaya bahasa  Al – Qur’an  dan memanfaatkanya dalam metode berdakwah menuju  jalan allah.  Melalaui  ayat  Al – Qur’an yang  di turunkan  baik pada periode mekkah  maupun  periode  madinah  dapat di  ketahui sejarah hidup Nabi Muhammad                                         
SAW dan tahapan – tahapan dakwah islamiyah. ( Halimatussa’diyah, M. Ag. 2007. 138 )
3)      Menanamkan keyakinan kepada umat, dari sudut sejarah, menggenai keabsahan Al – Qur’an. Ia datng dari Tuhan, bersih dari penyimpangan, dan perubahan. Para ulama sangat besar perhatianya kepada Al – Qur’an sehingga mereka tidak hanya menggetahui, mecatat dan mengkaji ayat – ayat saj, tetapi juga menggetahui dan mempelajari ayat – ayat yang turun di siang hari, malam hari, di tempat nabi tinggal,dalam perjalanan, pada musim panas, musim dinggin dan lain sebagainya. Hal ini, misalnya, tergambar dalam ungkapan Ibnu Mas’ud. Ia menggatakan, “ Demi Allah,       
4)      tiada tuhan selain Dia. Tiada satupun surah Al – Qur’an yang turun kecuali aku tahu di mana ia di turunkan. Tidak ada ayat yang turun, kecuali aku menggetahui menggenai apa ia diturunkan. Jika ada seseorang yang lebih menggetahui tentang kitab Allah dari padaku, dan tempat tinggalnya dapat di capai dengan unta, maka aku akan pergi ke tempat itu “.  (Dr. Kadar M. Yusuf, M. Ag. 2012. 30 )






CONTOH AYAT – AYAT MAKIYYAH DAN MADANIYYAH

A.    MAKIYAH
-Al ‘ashr ayat 1-3


ÎŽóÇyèø9$#ur ÇÊÈ   ¨bÎ) z`»|¡SM}$# Å"s9 AŽô£äz ÇËÈ   žwÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# (#öq|¹#uqs?ur Èd,ysø9$$Î/ (#öq|¹#uqs?ur ÎŽö9¢Á9$$Î/ ÇÌÈ  
Artinya:
1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

B.     MADANIYAH
-Al maidah ayat 87

$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä Ÿw (#qãBÌhptéB ÏM»t6ÍhsÛ !$tB ¨@ymr& ª!$# öNä3s9 Ÿwur (#ÿrßtG÷ès? 4 žcÎ) ©!$# Ÿw =Ïtä tûïÏtF÷èßJø9$# ÇÑÐÈ    
Artinya:
 “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (Al maidah ayat 87)


0 comments:

Posting Komentar

 
 
Blogger Templates