FORMATIVE-SUMATIVE EVALUATION
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Evaluasi merupakan bagian dari sistem
manajemen yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
Kurikulum juga dirancang dari tahap perencanaan, organisasi kemudian
pelaksanaan dan akhirnya monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka tidak
akan mengetahui bagaimana kondisi kurikulum tersebut dalam rancangan,
pelaksanaan serta hasilnya. Pemahaman terhadap dasar-dasar evaluasi dapat
membantu para pengembang kurikulum untuk merancang evaluasi yang sesuai
kajian-kajian teoritis yang relevan.
Pendidikan Indonesia di era modern saat ini,
menghendaki adanya suatu inovasi yang terintegrasi dan berkesinambungan. Salah
satu wujudnya adalah inovasi yang dilakukan dalam berbagai program yang
dilaksanakan. Untuk mengetahui bahwa suatu program telah dikatakan berhasil
atau belum yaitu dengan memberi evaluasi terhadap program tersebut. Dengan
evaluasi maka dapat diketahui sejauh mana keberhasilan program tersebut. Pada
makalah ini akan dibahas tentang evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa pengertian evaluasi formatif
dan evaluasi sumatif ?
2. Apa tujuan evaluasi formatif dan
evaluasi sumatif ?
3. Apa manfaat evaluasi formatif dan
evaluasi sumatif ?
4. Bagaimana proses pelaksanaan model
evaluasi formatif dan sumatif?
C. Tujuan
1. Untuk meengetahui pengertian
evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
2. Untuk mengetahui tujuan evaluasi
formatif dan evaluasi sumatif.
3. Untuk mengetahui manfaat evaluasi
formatif dan evaluasi sumatif.
4. Untuk mengetahui bagaimana proses
pelaksanaan model evaluasi formatif dan sumatif.
BAB II
PEMBAHASAN
FORMATIVE-SUMATIVE EVALUATION
A. Pengertian
Formative-Sumative Evaluation
Evaluasi merupakan proses menggambarkan,
memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif
keputusan. Evaluasi sering dianggap sebagai kegiatan akhir dari suatu proses
kegiatan. Evaluasi program pendidikan merupakan kegiatan yang dapat membantu
pemerintah dalam mencapai tujuannya.[1]
Dalam makalah ini akan dibahas tentang evaluasi formatif dan sumatif. Istilah
evaluasi formatif dan sumatif pertama kali diperkenalkan oleh Michael Scriven
pada tahun 1967.[2]
1. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi
yang didesain dan dipakai untuk memperbaiki suatu objek, terutama ketika objek
tersebut sedang dikembangkan. Evaluasi formatif dilaksanakan di tengah-tengah
atau pada saat berlangsungnya suatu program.[3]
Dengan menggunakan evaluasi
formatif, evaluator dapat melihat kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan, juga
memantau proses pelaksanaan, sehingga akan dapat membantu dalam penyempurnaan
dan kelengkapan produk yang dikembangkan. Karena itu, evaluasi formatif dapat
juga disebut dengan evaluasi internal (internal evaluation atau
intrinsic evaluation) karena evaluasi formatif dilakukan menyangkut isi,
tujuan, prosedur atau proses, sikap pendidik, sikap murid, fasilitas, dan
sebagainya.[4]
Sepanjang pelaksanaan kebijakan
atau program dapat dilakukan sejumlah evaluasi formatif sesuai dengan kebutuhan
atau kontrak kerja evaluasi. Dalam evaluasi program evaluasi formatif
dilaksanakan sesuai dengan termin (pembayaran) kontrak kerja. Misalnya, jika
dalam kontrak pelaksanaan evaluasi ada termin kerja 25%, 50% dan 75% maka
evaluasi formatif harus dilaksanakan 3 kali untuk mengukur pencapaian kinerja
ketiga termin tersebut.[5]
2. Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi
yang dilaksanakan pada akhir pelaksanaan program. Evaluasi ini mengukur kinerja
akhir objek evaluasi. Evaluasi sumatif ini lebih diarahkan untuk menguji
pencapaian terhadap program yang dilaksanakan.
Evaluasi sumatif berupaya untuk
mengukur indikator-indikator sebagai berikut:
a. Hasil dan pengaruh layanan atau
intervensi program.
b. Mengukur persepsi klien mengenai
layanan dan intervensi program.
c. Menentukan cost effectiveness
(biaya yang efektif), cost efficiency (biaya yang efisien) cost benefit (biaya dan manfaat). [6]
B. Tujuan
Formative-Sumative Evaluation
1. Evaluasi Formatif
Tujuan evaluasi formatif
diantaranya adalah:
a. Untuk mengukur hasil pelaksanaan
program secara periodik, apakah program mencapai tujuan yang telah ditetapkan
atau tidak.
b. Untuk mengukur apakah
klien/partisipan bergerak ke arah tujuan yang direncanakan.
c. Untuk mengukur apakah
sumber-sumber aktivitas telah dipergunakan sesuai dengan rencana, seperti anggaran
dan peralatan.
d. Untuk menentukan koreksi apa yang
harus dilakukan jika terjadi penyimpangan, seperti penyimpangan target tujuan,
waktu dan biaya tidak tercapai.
e. Untuk menentukan koreksi apa yang
harus dilakukan jika terjadi penyimpangan.
f. Memberikan balikan. Adanya balikan
ini berguna dalam memperbaiki perencanaan, standar prosedur operasi, penggunaan
sumber dan perkembangan program.[7]
2. Evaluasi Sumatif
Tujuan evaluasi sumatif
diantaranya adalah:
a. Menentukan kesuksesan keseluruhan
program.
b. Menentukan apakah memperoleh
keuntungan dari program dan bagaimana.
c. Menentukan komponen mana paling
efektif dan komponen mana yang kurang efektif.
d. Menentukan apakah ada keluaran
yang tidak diantisipasi.
e. Mengomunikasikan temuan evaluasi
kepada para pemangku kepentingan program.[8]
C. Manfaat
Formative-Sumative Evaluation
1. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif memberikan umpan
balik secara terus-menerus untuk membantu pengembangan program, dan memberikan
perhatian yang banyak terhadap pertanyaan-pertanyaan seputar isi validitas, tingkat
penguasaan kosa kata, keterbacaan dan berbagai hal lainnya.[9]
Menurut Suharsimi Arikunto di
dalam buku Evaluasi Pembelajaran matematika karya Ika Sriyanti ada beberapa
manfaat dari evaluasi formatif, yaitu manfaat bagi siswa, guru dan program
sekolah.
a. Manfaat bagi siswa
1) Dapat digunakan untuk mengetahui
apakah siswa telah menguasai bahan program secara menyeluruh atau belum.
2) Sebagai bentuk penguatan bagi
siswa dan memperbesar motivasi siswa supaya belajar lebih giat.
3) Sebagai diagnosa kekurangan dan kelebihan
siswa.
b. Manfaat bagi guru
1) Sebagai bahan untuk mengetahui
sampai sejauh mana bahan yang diajarkan telah dapat diterima oleh siswa.
2) Untuk mengetahui bagian-bagian
mana dari bahan pelajaran yang belum dikuasai siswa.
c. Manfaat bagi program sekolah:
1) Untuk mengetahui apakah program
yang telah diberikan itu merupakan program yang tepat atau tidak.
2) Untuk mengetahui apakah program
tersebut membutuhkan pengetahuan-pengetahuan prasyarat yang belum
diperhitungkan
3) Untuk mengetahui apakah diperlukan
alat, sarana, dan prasarana untuk mempertinggi hasil yang akan dicapai atau
tidak
4) Untuk mengetahui apakah metode,
pendekatan dan alat evaluasi yang digunakan sudah tepat atau belum.[10]
2. Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif digunakan untuk
menilai apakah suatu program akan diteruskan atau dihentikan saja. Evaluator
harus dapat dipercaya oleh sejumlah audienasi yang akan dipengaruhi oleh
keputusan tersebut. Untuk usaha-usaha yang dibiayai perorangan, evaluasi
sumatif ini lebih populer daripada evaluasi formatif.
Pada evaluasi sumatif, evaluasi
berfokus pada variabel-variabel yang dianggap penting oleh pembuat keputusan.
Evaluator luar atau tim review sering dipakai, karena evaluator internal dapat
mempunyai minat yang berbeda. Strategi pengumpulan informasi akan memaksimalkan
validitas eksternal dan internal yang mungkin dikumpulkan dalam waktu yang
cukup lama. Diantara manfaat dari evaluasi sumatif adalah untuk
menentukan nilai dan untuk menentukan seorang anak dapat atau tidak mengikuti
kelompok dalam menerima program berikutnya. [11]
Jika hasil program memang
bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat maka program dapat dilanjutkan.
Sebaliknya jika hasil program kurang atau tidak mempunyai manfaat, maka program
dapat dihentikan. Dengan demikian, evaluasi sumatif dapat menentukan apakah
suatu program akan diteruskan atau dihentikan. Oleh sebab itu, seorang
evaluator harus betu-betul memiliki kemampuan profesional dan dapat dipercaya
dalam menentukan keputusan tersebut.[12]
D. Proses
Pelaksanaan Formative-Sumative Evaluation
Adapun proses pelaksanaan model evaluasi
formatif dan sumatif ini dilakukan dengan menggunakan empat tahap yaitu:
1. Needs
assessment
Pada tahap ini evaluator
memusatkan perhatian pada penentuan masalah, yang terdiri dari hal-hal apakah
yang perlu dipertimbangkan sehubungan dengan keberadaan program, kebutuhan apakah yang terpenuhi
dengan adanya pelaksanaan program tersebut, dan apa tujuan jangka panjang dalam
program tersebut.
2. Program
planning
Pada tahap kedua ini evaluator
mengumpulkan data yang terkait langsung dengan pembelajaran dan mengarah pada
pemenuhan kebutuhan yang telah diidentifikasi pada tahap kesatu. Dalam tahap
perencanaan ini program pembelajaran dievaluasi dengan cermat untuk mengetahui
apakah rencana pembelajaran telah disusun berdasarkan hasil analisis kebutuhan.
Evaluasi tahap ini tidak lepas dari tujuan yang telah dirumuskan.
3. Formatif
evaluation
Pada tahap ketiga ini evaluator
memusatkan perhatian pada keterlaksanaan
program. Dengan demikian, evaluator diharapkan terlibat dalam program
karena harus mengumpulkan data dan berbagai informasi dari pengembang program.
4. Summative
evaluation
Tahap keempat yaitu evaluasi
sumatif, para evaluator diharapkan dapat mengumpulkan semua data tentang hasil
dan dampak dari program. Melalui evaluasi sumatif ini, diharapkan dapat
diketahui apakah tujuan yang dirumuskan untuk program sudah tercapai atau
belum. Apabila belum tercapai maka dicari bagian mana yang belum tercapai dan
apa penyebabnya.[13]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi program pendidikan merupakan
kegiatan yang dapat membantu pemerintah dalam mencapai tujuannya. Terdapat dua
model evaluasi program dalam makalah ini, yaitu evaluasi formatif dan evaluasi
sumatif.
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang
didesain dan dipakai untuk memperbaiki suatu objek, terutama ketika objek
tersebut sedang dikembangkan. Evaluasi formatif dilaksanakan di tengah-tengah
atau pada saat berlangsungnya suatu program
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang
dilaksanakan pada akhir pelaksanaan program. Evaluasi ini mengukur kinerja
akhir objek evaluasi. Evaluasi sumatif ini lebih diarahkan untuk menguji
pencapaian terhadap program yang dilaksanakan.
Tujuan evaluasi formatif diantaranya adalah:
untuk mengukur hasil pelaksanaan program secara periodik, mengukur apakah
klien/partisipan bergerak ke arah tujuan yang direncanakan, mengukur apakah
sumber-sumber aktivitas telah dipergunakan sesuai dengan rencana, menentukan
koreksi apa yang harus dilakukan jika terjadi penyimpangan, menentukan koreksi
apa yang harus dilakukan jika terjadi penyimpangan, memberikan balikan.
Tujuan evaluasi sumatif diantaranya adalah: untuk menentukan kesuksesan
keseluruhan program, menentukan apakah memperoleh keuntungan dari program dan
bagaimana, menentukan komponen mana paling efektif dan komponen mana yang
kurang efektif, menentukan apakah ada keluaran yang tidak diantisipasi,
mengomunikasikan temuan evaluasi kepada para pemangku kepentingan program.
Sedangkan proses pelaksanaan model evaluasi
formatif dan sumatif ini dilakukan dengan menggunakan empat tahap yaitu: Needs
assessment, Program planning, Formatif evaluation, dan Summative
evaluation.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,
Zainal, Evaluasi Program, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2019.
Daryanto,
Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2014.
Fetrianto, Farizal, Penerapan
Formative Summative Evaluation Model Dalam Penelitian Tindakan, dalam
Prosiding Seminar Nasional Profesionalisme Tenaga Profesi.
Muryadi, Agustanico Dwi, Model
Evaluasi Program dalam Penelitian Evaluasi, dalam Jurnal Ilmiah Penjas,
vol.3, no.1, 2017.
Sriyanti, Ika, Evaluasi
Pembelajaran Matematika, Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019.
Tayibnapis, Farida Yusuf, Evaluasi
Program dan Instrumen Evaluasi, Jakarta: Rineka cipta, 2008.
Wirawan, Evaluasi: Teori,
Model, Metodologi, Standar, Aplikasi dan Profesi, Depok: Rajagrafindo
Persada, 2016.
Yusuf,
A. Muri, Asesmen dan Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2017.
[1] Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,
2014), hlm.2.
[2] Wirawan, Evaluasi: Teori, Model, Metodologi, Standar,
Aplikasi dan Profesi, (Depok: Rajagrafindo Persada, 2016), hlm. 130.
[3] Wirawan, Evaluasi: Teori, Model, Metodologi, Standar,
Aplikasi dan Profesi..., hlm. 130.
[4] A. Muri Yusuf, Asesmen dan Evaluasi Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2017), hlm.133.
[5] Wirawan, Evaluasi: Teori, Model, Metodologi, Standar,
Aplikasi dan Profesi..., hlm. 130.
[6] Wirawan, Evaluasi: Teori, Model, Metodologi, Standar,
Aplikasi dan Profesi..., hlm. 133.
[7] Wirawan, Evaluasi: Teori, Model, Metodologi, Standar,
Aplikasi dan Profesi..., hlm. 130-133.
[8] Wirawan, Evaluasi: Teori, Model, Metodologi, Standar,
Aplikasi dan Profesi..., hlm.133.
[9] Agustanico Dwi Muryadi, Model Evaluasi Program dalam
Penelitian Evaluasi, dalam Jurnal Ilmiah Penjas, vol.3, no.1, 2017, hlm.11.
Di unduh pada tanggal 15 Maret 2020 dari http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JIP/article/download/538/522/
[10] Ika Sriyanti, Evaluasi Pembelajaran Matematika,
(Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019), hlm.2-3.
[11] Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program dan
Instrumen Evaluasi, (Jakarta: Rineka cipta, 2008), hlm.18-19
[12] Zainal Arifin, Evaluasi Program, (Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2019), hlm.123.
[13] Farizal
Fetrianto, Penerapan Formative Summative Evaluation Model Dalam Penelitian
Tindakan, dalam Prosiding Seminar Nasional Profesionalisme Tenaga Profesi,
hlm. 396-397. Di unduh pada
tanggal 16 Maret 2020 dari http://pasca.um.ac.id/conferences/index.php/por/article/view/680
0 comments:
Posting Komentar