Social Icons

Senin, 03 Juni 2024

FORMATIVE-SUMATIVE EVALUATION

 

FORMATIVE-SUMATIVE EVALUATION

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Kurikulum juga dirancang dari tahap perencanaan, organisasi kemudian pelaksanaan dan akhirnya monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka tidak akan mengetahui bagaimana kondisi kurikulum tersebut dalam rancangan, pelaksanaan serta hasilnya. Pemahaman terhadap dasar-dasar evaluasi dapat membantu para pengembang kurikulum untuk merancang evaluasi yang sesuai kajian-kajian teoritis yang relevan.

Pendidikan Indonesia di era modern saat ini, menghendaki adanya suatu inovasi yang terintegrasi dan berkesinambungan. Salah satu wujudnya adalah inovasi yang dilakukan dalam berbagai program yang dilaksanakan. Untuk mengetahui bahwa suatu program telah dikatakan berhasil atau belum yaitu dengan memberi evaluasi terhadap program tersebut. Dengan evaluasi maka dapat diketahui sejauh mana keberhasilan program tersebut. Pada makalah ini akan dibahas tentang evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.

 

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian evaluasi formatif dan evaluasi sumatif ?

2.      Apa tujuan evaluasi formatif dan evaluasi sumatif ?

3.      Apa manfaat evaluasi formatif dan evaluasi sumatif ?

4.      Bagaimana proses pelaksanaan model evaluasi formatif dan sumatif?

 

C.    Tujuan

1.      Untuk meengetahui pengertian evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.

2.      Untuk mengetahui tujuan evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.

3.      Untuk mengetahui manfaat evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.

4.      Untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan model evaluasi formatif dan sumatif.

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

FORMATIVE-SUMATIVE EVALUATION

 

A.    Pengertian Formative-Sumative Evaluation

Evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan. Evaluasi sering dianggap sebagai kegiatan akhir dari suatu proses kegiatan. Evaluasi program pendidikan merupakan kegiatan yang dapat membantu pemerintah dalam mencapai tujuannya.[1] Dalam makalah ini akan dibahas tentang evaluasi formatif dan sumatif. Istilah evaluasi formatif dan sumatif pertama kali diperkenalkan oleh Michael Scriven pada tahun 1967.[2]

1.      Evaluasi Formatif

Evaluasi formatif adalah evaluasi yang didesain dan dipakai untuk memperbaiki suatu objek, terutama ketika objek tersebut sedang dikembangkan. Evaluasi formatif dilaksanakan di tengah-tengah atau pada saat berlangsungnya suatu program.[3]

Dengan menggunakan evaluasi formatif, evaluator dapat melihat kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan, juga memantau proses pelaksanaan, sehingga akan dapat membantu dalam penyempurnaan dan kelengkapan produk yang dikembangkan. Karena itu, evaluasi formatif dapat juga disebut dengan evaluasi internal (internal evaluation atau intrinsic evaluation) karena evaluasi formatif dilakukan menyangkut isi, tujuan, prosedur atau proses, sikap pendidik, sikap murid, fasilitas, dan sebagainya.[4]

Sepanjang pelaksanaan kebijakan atau program dapat dilakukan sejumlah evaluasi formatif sesuai dengan kebutuhan atau kontrak kerja evaluasi. Dalam evaluasi program evaluasi formatif dilaksanakan sesuai dengan termin (pembayaran) kontrak kerja. Misalnya, jika dalam kontrak pelaksanaan evaluasi ada termin kerja 25%, 50% dan 75% maka evaluasi formatif harus dilaksanakan 3 kali untuk mengukur pencapaian kinerja ketiga termin tersebut.[5]

2.      Evaluasi Sumatif

Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilaksanakan pada akhir pelaksanaan program. Evaluasi ini mengukur kinerja akhir objek evaluasi. Evaluasi sumatif ini lebih diarahkan untuk menguji pencapaian terhadap program yang dilaksanakan.

Evaluasi sumatif berupaya untuk mengukur indikator-indikator sebagai berikut:

a.       Hasil dan pengaruh layanan atau intervensi program.

b.      Mengukur persepsi klien mengenai layanan dan intervensi program.

c.       Menentukan cost effectiveness (biaya yang efektif), cost efficiency (biaya yang efisien)  cost benefit (biaya dan manfaat). [6]

 

B.     Tujuan Formative-Sumative Evaluation

1.      Evaluasi Formatif

Tujuan evaluasi formatif diantaranya adalah:

a.       Untuk mengukur hasil pelaksanaan program secara periodik, apakah program mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau tidak.

b.      Untuk mengukur apakah klien/partisipan bergerak ke arah tujuan yang direncanakan.

c.       Untuk mengukur apakah sumber-sumber aktivitas telah dipergunakan sesuai dengan rencana, seperti anggaran dan peralatan.

d.      Untuk menentukan koreksi apa yang harus dilakukan jika terjadi penyimpangan, seperti penyimpangan target tujuan, waktu dan biaya tidak tercapai.

e.       Untuk menentukan koreksi apa yang harus dilakukan jika terjadi penyimpangan.

f.       Memberikan balikan. Adanya balikan ini berguna dalam memperbaiki perencanaan, standar prosedur operasi, penggunaan sumber dan perkembangan program.[7]

2.      Evaluasi Sumatif

Tujuan evaluasi sumatif diantaranya adalah:

a.       Menentukan kesuksesan keseluruhan program.

b.      Menentukan apakah memperoleh keuntungan dari program dan bagaimana.

c.       Menentukan komponen mana paling efektif dan komponen mana yang kurang efektif.

d.      Menentukan apakah ada keluaran yang tidak diantisipasi.

e.       Mengomunikasikan temuan evaluasi kepada para pemangku kepentingan program.[8]

 

C.    Manfaat Formative-Sumative Evaluation

1.      Evaluasi Formatif

Evaluasi formatif memberikan umpan balik secara terus-menerus untuk membantu pengembangan program, dan memberikan perhatian yang banyak terhadap pertanyaan-pertanyaan seputar isi validitas, tingkat penguasaan kosa kata, keterbacaan dan berbagai hal lainnya.[9]

Menurut Suharsimi Arikunto di dalam buku Evaluasi Pembelajaran matematika karya Ika Sriyanti ada beberapa manfaat dari evaluasi formatif, yaitu manfaat bagi siswa, guru dan program sekolah.

a.       Manfaat bagi siswa

1)      Dapat digunakan untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai bahan program secara menyeluruh atau belum.

2)      Sebagai bentuk penguatan bagi siswa dan memperbesar motivasi siswa supaya belajar lebih giat.

3)      Sebagai diagnosa kekurangan dan kelebihan siswa.

b.      Manfaat bagi guru

1)      Sebagai bahan untuk mengetahui sampai sejauh mana bahan yang diajarkan telah dapat diterima oleh siswa.

2)      Untuk mengetahui bagian-bagian mana dari bahan pelajaran yang belum dikuasai siswa.

c.       Manfaat bagi program sekolah:

1)      Untuk mengetahui apakah program yang telah diberikan itu merupakan program yang tepat atau tidak.

2)      Untuk mengetahui apakah program tersebut membutuhkan pengetahuan-pengetahuan prasyarat yang belum diperhitungkan

3)      Untuk mengetahui apakah diperlukan alat, sarana, dan prasarana untuk mempertinggi hasil yang akan dicapai atau tidak

4)      Untuk mengetahui apakah metode, pendekatan dan alat evaluasi yang digunakan sudah tepat atau belum.[10]

 

2.      Evaluasi Sumatif

Evaluasi sumatif digunakan untuk menilai apakah suatu program akan diteruskan atau dihentikan saja. Evaluator harus dapat dipercaya oleh sejumlah audienasi yang akan dipengaruhi oleh keputusan tersebut. Untuk usaha-usaha yang dibiayai perorangan, evaluasi sumatif ini lebih populer daripada evaluasi formatif.

Pada evaluasi sumatif, evaluasi berfokus pada variabel-variabel yang dianggap penting oleh pembuat keputusan. Evaluator luar atau tim review sering dipakai, karena evaluator internal dapat mempunyai minat yang berbeda. Strategi pengumpulan informasi akan memaksimalkan validitas eksternal dan internal yang mungkin dikumpulkan dalam waktu yang cukup lama.  Diantara manfaat dari evaluasi sumatif adalah untuk menentukan nilai dan untuk menentukan seorang anak dapat atau tidak mengikuti kelompok dalam menerima program berikutnya. [11]

Jika hasil program memang bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat maka program dapat dilanjutkan. Sebaliknya jika hasil program kurang atau tidak mempunyai manfaat, maka program dapat dihentikan. Dengan demikian, evaluasi sumatif dapat menentukan apakah suatu program akan diteruskan atau dihentikan. Oleh sebab itu, seorang evaluator harus betu-betul memiliki kemampuan profesional dan dapat dipercaya dalam menentukan keputusan tersebut.[12]

 

D.    Proses Pelaksanaan Formative-Sumative Evaluation

Adapun proses pelaksanaan model evaluasi formatif dan sumatif ini dilakukan dengan menggunakan empat tahap yaitu:

1.      Needs assessment

Pada tahap ini evaluator memusatkan perhatian pada penentuan masalah, yang terdiri dari hal-hal apakah yang perlu dipertimbangkan sehubungan dengan keberadaan  program, kebutuhan apakah yang terpenuhi dengan adanya pelaksanaan program tersebut, dan apa tujuan jangka panjang dalam program tersebut.

2.      Program planning

Pada tahap kedua ini evaluator mengumpulkan data yang terkait langsung dengan pembelajaran dan mengarah pada pemenuhan kebutuhan yang telah diidentifikasi pada tahap kesatu. Dalam tahap perencanaan ini program pembelajaran dievaluasi dengan cermat untuk mengetahui apakah rencana pembelajaran telah disusun berdasarkan hasil analisis kebutuhan. Evaluasi tahap ini tidak lepas dari tujuan yang telah dirumuskan.

3.      Formatif evaluation

Pada tahap ketiga ini evaluator memusatkan perhatian pada keterlaksanaan   program. Dengan demikian, evaluator diharapkan terlibat dalam program karena harus mengumpulkan data dan berbagai informasi dari pengembang  program.

4.      Summative evaluation

Tahap keempat yaitu evaluasi sumatif, para evaluator diharapkan dapat mengumpulkan semua data tentang hasil dan dampak dari program. Melalui evaluasi sumatif ini, diharapkan dapat diketahui apakah tujuan yang dirumuskan untuk program sudah tercapai atau belum. Apabila belum tercapai maka dicari bagian mana yang belum tercapai dan apa penyebabnya.[13]

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Evaluasi program pendidikan merupakan kegiatan yang dapat membantu pemerintah dalam mencapai tujuannya. Terdapat dua model evaluasi program dalam makalah ini, yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.

Evaluasi formatif adalah evaluasi yang didesain dan dipakai untuk memperbaiki suatu objek, terutama ketika objek tersebut sedang dikembangkan. Evaluasi formatif dilaksanakan di tengah-tengah atau pada saat berlangsungnya suatu program

Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilaksanakan pada akhir pelaksanaan program. Evaluasi ini mengukur kinerja akhir objek evaluasi. Evaluasi sumatif ini lebih diarahkan untuk menguji pencapaian terhadap program yang dilaksanakan.

Tujuan evaluasi formatif diantaranya adalah: untuk mengukur hasil pelaksanaan program secara periodik, mengukur apakah klien/partisipan bergerak ke arah tujuan yang direncanakan, mengukur apakah sumber-sumber aktivitas telah dipergunakan sesuai dengan rencana, menentukan koreksi apa yang harus dilakukan jika terjadi penyimpangan, menentukan koreksi apa yang harus dilakukan jika terjadi penyimpangan, memberikan balikan.

   Tujuan evaluasi sumatif diantaranya adalah: untuk menentukan kesuksesan keseluruhan program, menentukan apakah memperoleh keuntungan dari program dan bagaimana, menentukan komponen mana paling efektif dan komponen mana yang kurang efektif, menentukan apakah ada keluaran yang tidak diantisipasi, mengomunikasikan temuan evaluasi kepada para pemangku kepentingan program.

Sedangkan proses pelaksanaan model evaluasi formatif dan sumatif ini dilakukan dengan menggunakan empat tahap yaitu: Needs assessment, Program planning, Formatif evaluation, dan Summative evaluation.


 

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal, Evaluasi Program, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2019.

Daryanto, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2014.

Fetrianto, Farizal, Penerapan Formative Summative Evaluation Model Dalam Penelitian Tindakan, dalam Prosiding Seminar Nasional Profesionalisme Tenaga Profesi.

Muryadi, Agustanico Dwi, Model Evaluasi Program dalam Penelitian Evaluasi, dalam Jurnal Ilmiah Penjas, vol.3, no.1, 2017.

Sriyanti, Ika, Evaluasi Pembelajaran Matematika, Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019.

Tayibnapis, Farida Yusuf, Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi, Jakarta: Rineka cipta, 2008.

Wirawan, Evaluasi: Teori, Model, Metodologi, Standar, Aplikasi dan Profesi, Depok: Rajagrafindo Persada, 2016.

Yusuf, A. Muri, Asesmen dan Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2017.

 

 



[1] Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2014), hlm.2.

[2] Wirawan, Evaluasi: Teori, Model, Metodologi, Standar, Aplikasi dan Profesi, (Depok: Rajagrafindo Persada, 2016), hlm. 130.

[3] Wirawan, Evaluasi: Teori, Model, Metodologi, Standar, Aplikasi dan Profesi..., hlm. 130.

[4] A. Muri Yusuf, Asesmen dan Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2017), hlm.133.

[5] Wirawan, Evaluasi: Teori, Model, Metodologi, Standar, Aplikasi dan Profesi..., hlm. 130.

[6] Wirawan, Evaluasi: Teori, Model, Metodologi, Standar, Aplikasi dan Profesi..., hlm. 133.

[7] Wirawan, Evaluasi: Teori, Model, Metodologi, Standar, Aplikasi dan Profesi..., hlm. 130-133.

[8] Wirawan, Evaluasi: Teori, Model, Metodologi, Standar, Aplikasi dan Profesi..., hlm.133.

[9] Agustanico Dwi Muryadi, Model Evaluasi Program dalam Penelitian Evaluasi, dalam Jurnal Ilmiah Penjas, vol.3, no.1, 2017, hlm.11. Di unduh pada tanggal 15 Maret 2020 dari http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JIP/article/download/538/522/

[10] Ika Sriyanti, Evaluasi Pembelajaran Matematika, (Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019),  hlm.2-3.

[11] Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi, (Jakarta: Rineka cipta, 2008), hlm.18-19

[12] Zainal Arifin, Evaluasi Program, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2019), hlm.123.

[13]  Farizal Fetrianto, Penerapan Formative Summative Evaluation Model Dalam Penelitian Tindakan, dalam Prosiding Seminar Nasional Profesionalisme Tenaga Profesi, hlm.  396-397. Di unduh pada tanggal 16 Maret 2020 dari http://pasca.um.ac.id/conferences/index.php/por/article/view/680

0 comments:

Posting Komentar

 
 
Blogger Templates