PERBANDINGAN PENDIDIKAN ISLAM KONTEMPORER
( SISTEM PENDIDIKAN DI NEGARA CINA )
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Setiap negara memiliki karakteristik dalam
sistem pendidikannya. Seperti di Cina, pembentukan sistem pendidikannya
dipengaruhi oleh tokoh yang membawa perubahan besar bagi negaranya. Dimulai
dari sistem pendidikan di Cina, dipengaruhi oleh sistem Kung Fu Tze yang
merupakan ahli filsafat yang membawa perubahan, bukan hanya dalam Pendidikan
melainkan dalam dunia politik, sosial dan budaya. Permulaan pendidikan
Cina kuno mencapai puncak dimulai pada Dinasti Han, dimana ajaran Kung fu Tse
kembali lagi diangkat dan diterapkan dalam kehidupan masyarakat Cina.
Cina, dalam beberapa tahun terakhir, berhasil
membuat prestasi yang sangat mengagumkan, yaitu merubah kondisi sosial ekonomi
masyarakatnya, yang tadinya hanya sebagai negara berkembang, yang hanya mampu
menyediakan kebutuhan dasar masyarakatnya, kemudian berubah dan masuk ke tahap
awal menjadi masyarakat yang makmur. Perubahan yang dialami Cina merupakan
perubahan yang sangat berarti. Perkembangan ekonomi dan kemajuan yang dialami
Cina sangat dikagumi dunia dan dihormati oleh banyak kalangan. Keyakinan mereka
membangun bangsa melalui sektor pendidikan terlihat dari upaya ekspansi yang
berkelanjutan yang dilakukan sejak tahun 1980 sampai awal tahun 1990. Selama
periode ini, pendidikan terus mengalami kemajuan secara cepat, dan banyak
inovasi selama dekade tersebut.
B. Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana politik dan tujuan
pendidikan di Cina?
2. Bagaimana struktur dan jenis
pendidikan negara Cina?
3. Bagaimana manajemen pendidikan
negara Cina?
4. Bagaimana kurikulum pendidikan
negara Cina?
5. Bagaimana perbandingan kurikulum
pendidikan Cina dan Indonesia?
6. Bagaimana strategi pembelajaran
pendidikan negara Cina?
7. Bagaimana sistem kenaikan kelas,
ujian dan sertifikasi di negara Cina?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui
bagaimana politik dan tujuan pendidikan di Cina.
2.
Untuk mengetahui bagaimana struktur dan jenis
pendidikan negara Cina.
3.
Untuk mengetahui bagaimana manajemen pendidikan
negara Cina.
4.
Untuk mengetahui bagaimana kurikulum pendidikan
negara Cina.
5.
Untuk mengetahui bagaimana perbandingan kurikulum
pendidikan Cina dan Indonesia.
6.
Untuk mengetahui bagaimana strategi pembelajaran
pendidikan negara Cina.
7.
Untuk mengetahui bagaimana sistem kenaikan kelas,
ujian dan sertifikasi di negara Cina.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Politik
dan Tujuan Pendidikan di Cina
Sikap orang Cina yang mementingkan pendidikan
di dalam kehidupannya telah melahirkan sebuah filofis orang Cina mengenai
pendidikan dan pendidikan ini telah lama menjaga kekuasaan Cina berapa lama,
sampai pada masuknya bangsa asing ke Cina yang akan merubah wajah sistem
pendidikan kuno di Cina. Tradisi pemikiran falsafah di Cina bermula sekitar
abad ke-6 SM pada masa pemerintahan Dinasti Chou di Utara. Kon Fu Tze, Lao Tze,
Meng Tze dan Chuang Tze dianggap sebagai peletak dasar dan pengasas falsafah
Cina. Pemikiran mereka sangat berpengaruh dan membentuk ciri-ciri khusus yang
membedakannya dari falsafah India dan Yunani. Tujuan Pendidikan Nasional China
yaitu mempersiapkan para pelajar untuk mengembangkan diri secara moral,
intelektual, dan fisik yang sesuai dengan bidang yang diminati dan akan menjadi
pekerjaan pelajar di masa depan.[1]
Ada sebuah hadist mengenai pendidikan, yang
dalam bahasa Indonesia berbunyi: “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina”. Dalam
hadist ini muncul satu negara, yaitu negeri Cina. Dari hadist ini timbul
pertanyaan, ada apa dengan pendidikan cina sehingga dapat dijadikan panutan
untuk negeri lain. Dalam buku Muhammad Said dan Junimar Affan (1987: 119) yang
berjudul Mendidik Dari Zaman ke Zaman dikatakan bahwa: “Di negeri Cina
pendidikan mendapat tempat yang penting sekali dalam penghidupan”. Dengan
mendapatkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, membuat
sistem pendidikan di Cina meningkat.
Sikap orang Cina yang mementingkan pendidikan
di dalam kehidupannya telah melahirkan sebuah filofis orang Cina mengenai
pendidikan dan pendidikan ini telah lama menjaga kekuasaan Cina berapa lama,
sampai pada masuknya bangsa asing ke Cina yang akan merubah wajah sistem
pendidikan kuno di China. Tetapi, pada kesempatan ini tidak menjelaskan sampai
masuknya bangsa asing ke Cina. Permulaan pendidikan Cina kuno mencampai puncak
dimulai pada Dinasti Han, dimana ajaran Kung fu Tse kembali lagi diangkat dan
diterapkan dalam kehidupan masyarakat Cina, yang sebelumnya ajaran ini
dibrangus oleh penguasa sebelumnya.[2]
B. Struktur
dan Jenis Pendidikan Negara Cina
China memiliki struktur dan durasi pendidikan
yang hampir sama dengan di Indonesia. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
dengan durasi tiga tahun, Sekolah Dasar (SD) 6 tahun, Sekolah Menengah Pertama
(SMP) 3 tahun, Sekolah Menengah Atas (SMA) 3 tahun, Pendidikan Akademi (D-3)
2-3 tahun, Pendidikan Jurusan Teknik 4 tahun, Sarjana (S-1) 4 tahun,
Pascasarjana/Master (S-2) 2-3 tahun, dan Doktor (S-3) 3 tahun.[3]
Selain
pendidikan formal, di Cina juga berkembang pendidikan non-formal yang berupa
Pendidikan Orang Dewasa yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat yang pada gilirannya diharapkan dapat memberi sumbangan dalam
pengembangan sosio-ekonomi penduduk. Selain itu, di Cina juga dikembangkan
Pendidikan Literasi guna pemberantasan buta huruf. Hingga saat ini sudah
tercatat 42,5 juta lebih rakyat Cina telah dapat “melek aksara”.[4]
Pendidikan di China dikendalikan oleh
pemerintah. Di China, standar isi, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan sudah ditentukan negara kemudian sekolah tinggal mengelola standar
proses, standar penilaian kompetensi lulusannya. Konsep seperti ini menyebabkan
sekolah hanya fokus dalam kegiatan sekolah tanpa perlu memikirkan urusan lain
yang cukup menyita waktu seperti sarana prasarana dan keuangan seperti di
Indonesia. Bedaanya dengan sekolah-sekolah negeri yang bertaraf nasional
di Indonesia dalam meningkatkan mutunya menggunakan delapan standar pendidikan
yaitu standar isi, standar proses, standar sarana dan prasarana, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar pembiayaan, standar pengelolaan,
standar penilaian, standar kompetensi lulusan.
Dibawah pengawasan Dewan Negara Cina,
kementerian pendidikan bertanggung jawab untuk semua perencanaan dan pembuat
kebijakan umum tentang pendidikan, dimana pengadministrasiannya pendidikan
dasar didesentralisasikan ke pemerintah provinsi dan kota/kabupaten/desa.
Pendidikan tinggi pengadministrasiannya dan pengawasannya ditingkat nasional
dan provinsi.
Anak-anak di China belajar lima hari per
minggu. Tahun akademik dibagi menjadi 2 semester, yang terdiri dari 9.5 bulan
dimulai pada tanggal 1 September dan Maret. Dengan libur musim panas pada bulan
Juli dan Agustus dan libur musim dingin pada bulan Januari dan Februari.
Di negara China pendidikan dibagi menjadi
beberapa jenjang yaitu: Pendidikan dasar di China terdiri dari 3 tahun PAUD, 6
tahun pendidikan dasar, 3 tahun pendidikan menengah pertama, 3 tahun pendidikan
menengah ke atas. Pendidikan tinggi setingkat akademi 2-3 tahun, pendidikan
tinggi kejuruan teknik 4 tahun, pendidikan gelar sarjana 4 tahun, pendidikan
gelar magister 2-3 tahun, pendidikan doctor 3 tahun.[5]
No |
Tipe Sekolah |
Lama Belajar |
Usia |
1 |
Pendidikan Anak Usia Dini |
3 tahun |
Usia 3-5 tahun |
2 |
Pendidikan Dasar |
6 tahun |
Usia 6 – 12 tahun |
3 |
Pendidikan Menengah Pertama |
3 tahun |
Usia 12 – 15 tahun |
4 |
Pendidikan Menengah Atas |
3 tahun |
Usia 15-18 tahun |
5 |
Pendidikan menengah atas
spesialisasi |
3 tahun |
Usia 15 – 19 tahun |
1. Pendidikan Dasar
Anak-anak China memulai pendidikan
formal pada usia 3 tahun dengan masuk pra sekolah yang berlangsung selama 3
tahun. Dilanjutkan masuk sekolah dasar pada usia 6 tahun. Sekolah Dasar
berlangsung selama 6 tahun dengan mata pelajaran utama Bahasa China,
Matematika, Sejarah, Geografi, Sains, dan sebagainya. Selain itu ada juga
pendidikan moral dan politik dasar. Dukungan besar juga diberikan untuk
pendidikan jasmani.
2. Pendidikan Menengah
Setelah menyelesaikan wajib
belajar 9 tahun, siswa mengikuti ujian nasional dan memasuki pendidikan
menengah. Pendidikan menengah dibagi menjadi dua level, yaitu junior dan
senior. Level junior dimulai pada usia 12 tahun dan berlangsung selama 3 tahun.
Untuk masuk ke tingkat senior, mereka harus lulus tes yang akan menentukan
apakah mereka dapat lanjut ke tingkat senior atau mengikuti kelas kejuruan.
Level Senior dimulai pada usia 15 tahun berlangsung selama 12 atau 3
tahun.
Pendidikan menengah dibagi dalam
tiga kategori yaitu:
a. SMA Umum, merupakan sekolah yang
mempersiapkn siswanya memasuki jenjang perguruan tingi.
b. SMA Spesialis atau Teknik,
merupakan sekolah yang mepersiapkan siswanya dengan keterampilan dan diklat
khusus dibidang teknik agar siap terjun di dunia kerja. Lulusan ini
diperbolehkan untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.
c. SMA Vokasi atau profesional,
merupakan sekolah menengah yang mempersiapkan siswanya dengan keterampilan dan
diklat khusus dibidang vokasi untuk siap terjun langsung di dunia kerja.
3. Pendidikan Khusus
China juga memiliki sistem
pendidikan khusus untuk anak-anak dengan kemampuan khusus dan untuk anak-anak
terbelakang. Anak-anak dengan kemampuan khusus akan diperbolehkan untuk
melompat kelas. Anak-anak dengan kemampuan terbatas akan diarahkan untuk
mencapai kemampuan standar minimum.
4. Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi diselenggarakan
oleh berbagai perguruan tinggi seperti universitas (misalnya bidang umum dan
teknik), institusi spesialisasi (misalnya kedokteran, bahasa asing, pertanian),
universitas Vokasi (misalnya diklat guru),dan Akademi.
Ujian masuk diperguruan tinggi
sangat kompetitif berlangsung pada bulan Juli dan diadakan pemisahan
antara kelas sosial dan sains. Penempatan jurusan ditentukan oleh hasil tes.
Siswa yang mengikuti ujian mendaftar untuk beberapa jurusan yang dipilih.
Sistemnya serupa dengan UMPTN di Indonesia.
Pendidikan tinggi menawarkan
program akademik dan kejuruan. Sebenarnya ada banyak universitas
dan college di China tetapi tingkatan dan kualitasnya sangat
bervariasi. Beberapa yang terkenal misalnya Beijing University dan Shanghai’s
University. Umumnya siswa harus menjalankan 4-5 tahun untuk mendapatkan gelar
sarjana. Untuk masuk tingkat master dan doktoral, mereka juga harus lulus
ujian. Selain universitas ada college yang menawarkan 2 atau 3 tahun
dengan jenis pendidikan kejuruan yang setera dengan diploma dan dapat
meningkatkan gelarnya menjadi sarjana. [6]
C. Manajemen
Pendidikan Negara Cina
Manajemen pendidikan di Cina ialah
tersentralisasi, mulai dari level pusat, propinsi, kotamadya, kabupaten dan
termasuk derah otonomi setingkat kotamadya. Pendidikan di Cina terdiri atas
empat sektor yaitu basic education (Pendidikan
dasar),
technical dan vocational education (Pendidikan teknik dan kejuruan), higher education (Pendidikan
tinggi) dan adult
education (Pendidikan orang dewasa). Di samping itu juga terdapat pendidikan prasekolah yang materinya
meliputi permainan, olah raga, kegiatan kelas , observasi, pekerjaan fisik,
serta aktivitas sehari-hari.
Pendidikan teknik dan vokasional memperoleh
tempat dalam masyarakat. Pendidikan ini merupakan indikator penting bahwa Cina
mengarah pada proses modernisasi. Kemudian, pendidikan bagi orang dewasa
merupakan komponen penting dalam sistem pendidikan Cina. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan kualitas orang-orang dalam masyarakat dan secara langsung akan
menumbang pada pengembangan sosio ekonomis penduduk.[7]
UU Sisdiknas-nya Cina mewajibkan anak umur 6
tahun mengikuti pendidikan dasar, tanpa dipungut biaya sekolah. SD di sana
berlangsung 6 tahun. Mata pelajaran utamanya, antara lain, bahasa dan
kesusastraan Cina, matematika, ilmu pasti, bahasa asing, pendidikan moral,
musik, olahraga dan jasmani.
Jumlah SD di negeri Panda ini mencapai
400.000 dengan murid hingga 120 juta anak. APK SD di sana mencapai 98%.
Sedangkan jumlah SMP dan SMA kurang lebih 60.000 dan 30.000, plus 3.000
perguruan tinggi.
Satu hal yang menarik berkaitan dengan tenaga
pendidik adalah relasi guru dan murid yang berjalan demokratis. “Ciri khas
pendidikan di Beijing adalah adanya klasifikasi guru, mulai dari guru paripurna
sampai guru yang tidak qualified. Siswa juga bebas mengevaluasi guru secara objektif.
Dua hal yang masih tabu di negara Indonesia,”.
Guru juga mendapat tempat istimewa di
Beijing. Gaji guru di sana berkisar 3.000–5.000 yuan per bulan. Dalam kurs 1
yuan= Rp 1.200, guru di Cina menerima rata-rata senilai Rp 3,6 juta–Rp 6
juta/bulan. Selain gaji pokok, guru juga menerima tunjangan kesejahteraan
sebesar 10% dari gaji pokok. Sistem penggajian buat guru ini lebih tinggi 10%
daripada pegawai biasa.
Penghasilan itu sudah memadai. Sehingga,
hampir tidak pernah terdengar guru harus “ngojek” atau kepala sekolah mencari
uang tambahan dari jual-beli seragam dan buku. Ketika pensiun pun, setiap guru
berhak mendapatkan 100% gaji pokok per bulannya.
Pemerintah RRC menyadari pentingnya peran
guru untuk memajukan bangsanya. Tak heran bila kemajuan RRC kini menjadi buah
bibir di dunia. “Kemajuan Cina tentu tak bisa dilepaskan dari peran guru di
sana,” katanya.[8]
D. Kurikulum
Pendidikan Negara Cina
Reformasi yang dilakukan Cina di dunia
pendidikan secara langsung mengubah kurikulum sekolah dimana ditekankan pada
pengembangan potensi yang dimiliki siswa, kurikulum diarahkan untuk
memfasilitasi potensi yang dimiliki siswa agar berkembang optimal. Di Cina
tidak terlalu menekankan kepada hapalan dan orientasi untuk lulus ujian
(kognitif) karena dianggap dapat membunuh karakter anak, misalnya PR yang
terlalu banyak, pelajaran yang terlalu berat, yang kesemuanya dapat membebani
siswa baik secara fisik, mental maupun kejiwaan. Sistem sekolah di Cina
mewajibkan setiap muridnya untuk berlatih olahraga selama paling tidak satu jam
sebelum pelajaran dimulai. Kegiatan lain seperti memasak juga menjadi salah
satu bagian penting yang harus dialamai oleh siswa disamping menekuni bidang
seni budaya.
Sistem penilaian di Cina juga berkaitan
dengan sistem ujian. Sekolah Dasar dan Menengah melaksanakan empat macam ujian,
yaitu : ujian semester, ujian tahunan, ujian akhir sekolah, dan ujian masuk
SMP/ SMA. Ujian masuk SMP terbatas pada mata pelajaran Bahasa Cina dan
Matematika, sedangkan ujian masuk SMA pelaksanaannya digabungkan dengan ujian
akhir SMP. Untuk masuk Perguruan Tinggi, dilakukakn Ujian Seleksi Nasional
dengan pemisahan antara pilihan ilmu science dan ilmu sosial.
1. Struktur mata pelajaran
Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum di Cina adalah kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan
khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
a. Kelompok mata pelajaran Cina dan
Moral.
b. Kelompok mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi serta Matematika.
c. Kelompok mata pelajaran Sosial dan
Politik.
d. Kelompok mata pelajaran Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan.
e. Kelompok mata pelajaran Bahasa
Cina dan Bahasa Asing.
2. Jumlah mata pelajaran
a. SD memiliki 10 mata pelajaran
wajib diantaranya adalah mata pelajaran Moral, Matematika, dan Cina atau Bahasa
Cina.
b. SMP memiliki 13 mata pelajaran
wajib, diantaranya yaitu mata pelajaran Moral, Cina, Asing, dan Politik.
c. SMA tidak ada bobot mata pelajaran
yang diwajibkan karena mereka mempunyai suatu sistem yang menyesuaikan mata
pelajaran dengan keinginan siswa, kebutuhan sosial masyarakat serta kondisi
lembaga setempat dengan beberapa mata pelajaran pilihan. Untuk kelulusan SMA,
Cina memakai sistem Ujian Nasional (UN) dan untuk masuk ke perguruan tinggi
menggunakan sistem Ujian Masuk atau Seleksi Masuk.
3. Satuan Waktu / Pembagian Alokasi
Waktu
a. Jumlah hari sekolah / tahun : 180
– 200
b. Jumlah menit di sekolah/ tahun :
68.400
c. Jumlah menit 1 jam pelajaran : 45
d. Jumlah jam pelajaran / minggu : 36
e. Jumlah menit jam pelajaran /
minggu : 1.620
f. Pembagian tahun ajaran : 2
g. Jumlah hari sekolah / minggu : 5
4. Sistem Penjamin Mutu Program
(Lembaga)
Sistem penjamin mutu program Cina
diantaranya :
a. NOCFL (National Office for
Teaching Chinese as a Foreign Language) yaitu lembaga yang menyediakan tempat
ujian yang berskala internasional.
b. CEAIE (Chinese Education Association
for International Exchange); yaitu lembaga yang menyediakan sekolah unggulan
dalam bidang teknologi dan kreativitas.
c. CSE (Chinese Society of
Education); yaitu lembaga eksperimental pendidikan moral pada sekolah – sekolah
swasta.
d. CNIER (Cina National Institute for
Educational Research); yaitu lembaga eksperimental pendidikan kualitas.[9]
E. Perbandingan Kurikulum Pendidikan China dan
Indonesia
China dan Indonesia menggunakan kurikulum
pendidikan berbasis pendidikan karakter. Tetapi dari kedua negara tersebut
terdapat perbedaan-perbedaan yang sangat mencolok, perbedaan itu adalah sebagai
berikut:[10]
No |
Cina |
Indonesia |
1 |
Cina menjadikan pendidikan karakter sebagai pendidikan yang paling utama.
Hakikat pendidikan karakternya yaitu: “to transform a huge population from
being a burden to being superior human resources” |
Indonesia berupaya melakukan hal yang sama, namun hakikat pendidikan
karakter di Indonesia belum belum menjadi kesepakatan bersama. Karakter
seperti apa? Jika ada rumusannya, atas dasar apa rumusan itu ada? |
2 |
Pendidikan karakter di Cina ditekankan pada pengembangan seluruh
kecerdasan yaitu: berbahasa, matematika, spatial (ruang), kinistetik, musik,
interpersonal, intrapersonal dan kecerdasan mengenal alam. |
Indonesia kurang mengembangkan semua potensi anak didik. Ini terlihat
dari sarana dan guru yang tidak dipersiapkan untuk mengembangkan semua
kecerdasan anak. Termasuk masih diberlakukanya Ujian Nasional. |
3 |
Cina memperkuat pendidikan karakter dengan peningkatan pendidikan moral
yang berasal dari Marxism-Leninism, Mao Zedong Thought, danDeng
Xiaoping Theory |
Pendidikan moral Indonesia hanya cukup Pancasila? Mengapa tidak
memperkuatnya dengan pendidikan moral dari Gajah Mada, Hasyim Asyari, Hamka,
Soekarno, Hatta, Gus Dur, dan pemikir besar Indonesia lainya. |
4 |
Cina menerapkan tradisi dan nilai-nilai Cina dalam pendidikan seperti
kejujuran, dapat dipercaya, toleransi, spirit kesetiaan pada satu pekerjaan,
patriotik, heroik, kesetiaan pada keluarga, rajin, pekerja keras, dan
disiplin. |
Apakah yang menjadi tradisi dan nilai-nilai Indonesia? Apakah nilai-nilai
Indonesia sudah ada? Jika ada, seperti apakah Indonesia? Apakah Indonesia apa
adanya atau Indonesia yang dicita-citakan? |
5 |
Melakukan penyerapan budaya terbaik dari bangsa lain karena memiliki 2
(dua) keuntungan yaitu dapat meningkatkan budaya sendiri dan meningkatkan
persahabatan dengan bangsa lain. |
Apakah Indonesia mampu menyaring atau langsung menyerap budaya apapun
walau tidak baik? Misalnya misalnya membenci bangsa Yahudi. |
6 |
Membentuk team spirit dan kegiatan bersama diantara para
pendidik karena tidak ada orang yang sukses hanya karena upaya dirinya
sendiri seperti Bill Gate dan Edison. |
Indonesia melakukan pekan olah raga dan seni, dll, namun demikian yang
dimunculkan semangat menangnya bukan kebersamaannya. Ada
pertandingan yang berakhir dengan permusuhan. |
7 |
Reformasi kurikulum dilakukan dengan cara antara lain: guru harus
memperbaiki cara mengajar dengan mambawa para siswa ke dunia nyata (real
situation), mengerti kehidupan sosial dan memahami pentingnya kerja
keras. Beban belajar siswa harus ringan tetapi tepat guna. Revisi buku teks
untuk mengurangi tumpang tindih dan kesulitan, salah referensi, dan kesalahan
konten. Reformasi kurikulum dilakukan tepat waktu. |
Indonesia melakukan reformasi kurikulum, namun dasar filosofis dan
relevansinya kurang jelas serta tidak diikuti oleh perubahan profesionalisme
guru dan buku teks. Menurut Prof.Soedijarto, sejak tahun 1975, Indonesia
tidak melakukan sungguh-sungguh untuk melakukan national assesment dalam
perubahan kurikulum. |
8 |
Cina mengajarkan bahasa asing dengan memperhatikan 6 (enam) hal yaitu:
mengajar dengan menarik, rajin, terus berlatih, semangat, sabar, dan percaya
diri. |
Guru bahasa asing Indonesia tidak jauh beda dengan guru lainya. Metode
mengajarnya bukan “enjoyful learning” |
9 |
Tidak mewajibkan siswa untuk dapat menulis kaligrafi huruf Cina, namun
mewajibkan Putonghua (bahasa ibu di Cina) dan mempromosikan
bahasa ini dimulai dari pendidikan dasar hingga ke tingkat selanjutnya. |
Bagaimana dengan menulis halus di SD Indonesia? Sudah tepatkah cara itu?
Memperhatikan saraf motorik halus anak SD belum sempurna, maka menulis halus
perlu ditinjau lagi. |
10 |
Menghapuskan sistem nilai (skala 1-100), evaluasi siswa dilakukan setiap
hari, menambahkan dengan komentar-komentar berupa pujian, kritik yang
membangun, semua aturan penilaian dicantumkan didalam kurikulum, sistem tes
yang dilaksanakan bervariasi tidak hanya tes tertulis tetapi dapat berupa
berbagai bentuk tes. |
Guru-guru Indonesia hanya melihat UTS dan UAS, kadang jawaban siswapun
tidak dibaca oleh guru. Guru di Indonesia tidak melakukan penilaian secara
berkelanjutan. Sistem tes ini sangat berpengaruh pada karakter siswa. |
11 |
Menyelenggarakan pendidikan olahraga dari Preschool sampai
ke pendidikan tinggi, mengkondisikan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman
dengan menerapkan konsep sekolah alam. |
Indonesia juga menerapkan yang sama, namun filosofinya kurang kuat. Cina
melakukanya dari konsep bahwa kesehatan adalah nomor satu. Lingkungan sekolah
di Indonesia dikelilingi oleh jajanan tidak sehat. |
12 |
Menerapkan pendidikan aesthetik dan seni karena dapat mengembangkan spirit
kemanusiaan dan mendorong kesehatan mental. |
Indonesia kurang menerapkan pendidikan ini, sehingga karakter anak tidak
terbentuk dengan baik. Tidak banyak sekolah yang mengembangkan kesenian,
mungkin hanya rebana yang disosialisasikan. |
13 |
Menjalankan prinsip bahwa karakter pendidikan tidak dapat efektif tanpa
guru dan kepala sekolah yang baik |
Pendidikan karakter di Indonesia tidak diikuti dengan pembinaan guru dan
kepala sekolah yang baik sehingga siswa kehilangan teladan nyata. |
14 |
Menyiapkan lingkungan masyarakat yang positive dalam menciptakan
pendidikan karakter. |
Pemerintah Indonesia membiarkan kelompok-kelompok dalam masyarakat saling
membenci dan terjadinya kekerasan. Membiarkan kelompok-kelompok garis keras
mengendalikan kehidupan masyarakat menyebabkan pendidikan karakter di
Indonesia tidak terbangun dengan cepat. |
F. Strategi
Pembelajaran Pendidikan Negara Cina
Sistem pendidikan Cina lebih terbuka. Guru
diklasifikasi berdasarkan kualitas. Siswa bebas mengevaluasi kualitas guru
secara objektif. Guru dapat tambahan tunjangan kesejahteraan 10 persen dari
gaji pokok.[11]
Untuk memperoleh guru-guru yang bermutu maka pemerintah
mendorong lulusan sekolah menengah yang berbakat untuk memasuki lembaga
pendidikan guru. Hal ini juga terdapat perbedaan persepsi dimana kalau di
Indonesia, para pelajar, apalagi yang berotak cerdas, kurang terosebsi untuk
menjadi guru, kecuali berlomba untuk memperoleh pendidikan di universitas
bergengsi di Pulau Jawa.
Pendidikan di China gratis selama 9 tahun
pertama walaupun murid tetap harus mengeluarkan uang untuk membeli buku-buku
pelajaran. Selepas tingkat Junior, orang tua harus membiayai sendiri pendidikan
anak-anaknya. Ini membuat banyak anak-anak pedesaan atau anak-anak tak mampu
untuk bersekolah.[12]
G. Kenaikan
Kelas, Ujian dan Sertifikasi
Sekolah dasar dan menengah melaksanakan empat
macam ujian, yaitu: ujian semester, ujian tahunan, ujian akhir sekolah dan
ujian masuk SMP, dan ujian-ujian ini terbatas pada mata pelajaran bahasa Cina
dan Matematika. Sedangkan ujian masuk SMA, digabungkan dengan ujian akhir SMP.
Adapun Kebijakan China tentang Ujian Masuk
Perguruan Tinggi telah dipengaruhi oleh sistem rekrutmen negara-negara barat
dan budaya tradisional ujian kekaisaran. Sejak Universitas Fudan dan
Universitas Shanghai Jiao Tong memulai pendaftaran independen sebelum Ujian
Masuk Perguruan Tinggi pada tahun 2007, beberapa perguruan tinggi terkemuka di
China mulai mengikuti mereka menggunakan metode baru untuk memilih siswa selain
sistem ujian terpadu. Sesuai dengan peraturan universitas, perguruan
tinggi tersebut menunjuk stafnya sendiri dan bertanggung jawab untuk memilih
siswa. Siswa dapat diterima dengan mengikuti ujian atau wawancara tertentu
sebelum Ujian Masuk Perguruan Tinggi. Dengan cara ini, siswa memiliki
lebih banyak kesempatan untuk diterima di perguruan tinggi terbaik.[13]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian pembahasan ini, penulis menyimpulkan sebagai
berikut:
Di China diberlakukan sistem belajar 9 tahun,
masa sekolah anak-anak dimulai dari umur 5 tahun. Pendidikan di China dibagi
menjadi beberapa jenjang yaitu, terdiri dari 3 tahun PAUD, 6 tahun
pendidikan dasar, 3 tahun pendidikan menengah pertama, 3 tahun pendidikan
menengah ke atas. Pendidikan tinggi setingkat akademi 2-3 tahun, pendidikan
tinggi kejuruan teknik 4 tahun, pendidikan gelar sarjana 4 tahun, pendidikan
gelar magister 2-3 tahun, pendidikan doctor 3 tahun.
Kurikulum di China yaitu memmpunyai
tujuan “untuk mengaktifkan pebelajar dengan cara yang aktif dan hidup dan
berkembang secara moral, intelektual, dan fisik dengan cara pengembangan semua
potensi dan untuk pengembangan semua potensi dan untuk mempersiapkan generasi
baru yang memilki cita-cita, kebajikan moral yang dididik dalam disiplin.”yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengambungkan keterampilan sesuai
dengan kemampuan, minat dan bakatnya melalui bimbingan dan pengjaran yang
dilakukan oleh guru.
Indonesia dan china mempunyai persamaan
kurikulum yaitu pendidikan berbasis karakter. Negara china sudah berhasil
membawa negerinya menjadi negara yang maju dan pendidikan dinegeri itu pernah
menjadi pendidikan yang terbaik di dunia. Bebeda dengan Indonesia memang
sama-sama menggunakan kurikulum pendidikan karakter tapi mash banyak sekali
yang masih harus dibenahi.
DAFTAR PUSTAKA
Nur, Agustiar Syah, Perbandingan Sistem Pendidikan
15 Negara, Bandung: Lubuk Agung, 2001.
Said, Muhammad dan Junimar Affan, Mendidik
Dari Zaman ke Zaman, Bandung: Jemmars, 1987.
https://www.ican-education.com/berita-event/news/sistem-pendidikan
dichina#:~:text=Tujuan%20Pendidikan%20Nasional%20China%20yaitu,hampir%20sama%20denan%20di%20Indonesia
https://intanrumapea.wordpress.com/2012/08/05/kurikulumcina/#:~:text=Selain%20pendidikan%20formal%2C%20di%20Cina,dalam%20pengembangan%20sosio%2Dekonomi%20penduduk.
https://anannur.wordpress.com/2010/07/08/pendidikan-di-cina/
http://www.atdikbudbeijing.com/sistem-pendidikan-china-Profile-Pendidikan
China.html.
http://maymayazzahra.blogspot.com/2016/01/makalah-perbandingan-pendidikan.html.
http://laili-masruroh.blogspot.com/2013/06/pendidikan-di-china.html.
https://yudikustiana.wordpress.com/2011/05/27/perbandingan-pendidikan-indonesia-dan-china/.
http://intanrumapea.wordpress.com/2012/08/05/kurikulum-cina/.
http://guruidaman.blogspot.co.id/manajemen-pendidikan-Belajar-Pendidikan-Karakter-Dari
Cina.html.
https://en.wikipedia.org/wiki/Education_in_China.
[1] Muhammad Said dan Junimar Affan, Mendidik Dari Zaman
ke Zaman, (Bandung: Jemmars, 1987), hlm.119.
[2]
https://anannur.wordpress.com/2010/07/08/pendidikan-di-cina/ Diakses tanggal 20
November 2020. Pukul: 21.15
[3]https://www.ican-education.com/berita-event/news/sistem-pendidikan
dichina#:~:text=Tujuan%20Pendidikan%20Nasional%20China%20yaitu,hampir%20sama%20denan%20di%20Indonesia.
Diakses tanggal 20 November 2020. Pukul: 20.30
[4]https://intanrumapea.wordpress.com/2012/08/05/kurikulumcina/#:~:text=Selain%20pendidikan%20formal%2C%20di%20Cina,dalam%20pengembangan%20sosio%2Dekonomi%20penduduk. Diakses tanggal 20 November 2020.
Pukul: 20.40
[5] http://www.atdikbudbeijing.com/sistem-pendidikan-china-Profile-Pendidikan
China.html Diakses tanggal 22 November 2020.
Pukul: 19.30
[6]http://maymayazzahra.blogspot.com/2016/01/makalah-perbandingan-pendidikan.html
Diakses tanggal 22 November 2020. Pukul: 20.00
[7]
http://laili-masruroh.blogspot.com/2013/06/pendidikan-di-china.html Diakses
tanggal 21 November 2020. Pukul: 19.30
[8]
https://yudikustiana.wordpress.com/2011/05/27/perbandingan-pendidikan-indonesia-dan-china/
Diakses tanggal 23 November 2020. Pukul: 19.40
[9] http://intanrumapea.wordpress.com/2012/08/05/kurikulum-cina/ Diakses tanggal 23 November 2020. Pukul: 19.40
[10] http://guruidaman.blogspot.co.id/manajemen-pendidikan-Belajar-Pendidikan-Karakter-Dari
Cina.html Diakses tanggal 24 November 2020.
Pukul: 20.40
[11] Agustiar Syah Nur, Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara, (Bandung: Lubuk Agung, 2001), hlm.29.
[12] Agustiar Syah Nur, Perbandingan Sistem Pendidikan 15
Negara..., hlm.29.
[13] https://en.wikipedia.org/wiki/Education_in_China Diakses tanggal 24 November 2020. Pukul: 20.00
0 comments:
Posting Komentar